Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, produk biskuit dengan merek Nissin Crispy Crackers mengandung lilin karena menyala saat dibakar.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
Narasi yang beredar
Narasi soal biskuit Nissin Crispy Crackers mengandung lilin muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan video singkat pada 2 November 2023 yang menampilkan seorang pria membakar biskuit Nissin Crispy Cracker.
Pria itu mengeklaim biskuit tersebut mengandung lilin karena menyala saat dibakar. Kemudian, ia mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi biskuit itu.
Penelusuran Kompas.com
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim mengenai biskuit Nissin Crispy Crackers mengandung lilin sudah muncul sejak 2016.
Dikutip dari Tribunnews, 6 Maret 2016, PT Nissin Biscuit Indonesia menjelaskan, biskuit mudah terbakar karena memiliki kandungan tepung terigu, gula, dan minyak.
Selain itu, kandungan air yang rendah membuat biskuit menjadi kering. Selain itu mereka mengungkapkan, perusahaan telah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sementara itu, melalui laman resminya, BPOM menjelaskan, produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar-atom karbon) mudah terbakar karena memiliki kadar air rendah, terutama pada produk berbentuk tipis dan berpori, seperti bihun, mi, kerupuk, dan biskuit.
SUMBER