Sadfishing: Fenomena Tren Media Sosial yang Membutuhkan Pemahaman Mendalam

20 November 2023
View

Sadfishing, istilah yang kini tengah menjadi tren di dunia media sosial, mencerminkan perilaku mengunggah foto, tweet, atau cerita sedih dengan tujuan mendapatkan dukungan atau perhatian dari publik. Tren ini banyak dilakukan oleh remaja yang mungkin merasa kesepian, depresi, atau cemas. Penting bagi orang tua untuk menghadapi anak remaja yang menggunakan taktik ini dengan sikap netral dan memberikan perhatian positif yang mendalam.

Mengenal Sadfishing

Menurut laman Verywell Family, istilah sadfishing diperkenalkan oleh jurnalis bernama Rebecca Reid pada tahun 2019 dalam konteks yang melibatkan Kendall Jenner. Awalnya, Kendall membagikan pengalamannya memiliki jerawat di Instagram, yang mengundang simpati dari netizen. Namun, terungkap bahwa unggahan tersebut sebenarnya merupakan bagian dari promosi obat jerawat. Meski kontroversial, Reid menyebut perilaku Kendall sebagai sesuatu yang sangat menyedihkan, menuduhnya membuat klaim berlebihan secara online demi mendapatkan perhatian, suka, pengikut, atau simpati.

Setelah istilah sadfishing menjadi populer, seorang psikolog bernama Amy Morin mengatakan bahwa media sosial telah menggantikan peran buku harian, di mana remaja sekarang cenderung membuka diri secara emosional di depan umum untuk melihat bagaimana orang lain merespons.

Penyebab Sadfishing

Seseorang mungkin merasa sedih karena berbagai alasan, namun mereka seringkali mencari dukungan atau simpati terkait situasi stres yang mereka alami. Beberapa penyebab meliputi kesepian, depresi, kecemasan, gangguan kepribadian, dan Narcissistic Personality Disorder (NPD). Individu mungkin beralih ke media sosial untuk mencari dukungan dari teman sebaya jika mereka tidak tahu cara sehat mengelola emosi yang sulit.

Risiko Sadfishing

Salah satu risiko utama dalam berbagi emosi secara terbuka di media sosial adalah risiko mengalami bully daring, terutama jika unggahan tersebut autentik. Contohnya, ejekan atau sindiran terkait perasaan tertekan atau cemas dapat menyebabkan remaja yang sudah rentan semakin tenggelam dalam depresi, meningkatkan tingkat kecemasan, atau membuat mereka merasa tidak berarti.

Selain itu, tuduhan melakukan sadfishing ketika seseorang jujur tentang perasaannya dapat membuat mereka berasumsi bahwa perasaan mereka tidak dianggap serius dan tidak ada yang peduli dengan pengalaman mereka. Perasaan semacam ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental remaja. Menurut survei, tuduhan terkait sadfishing semakin merugikan remaja yang rentan dan memiliki masalah kesehatan mental ketika mereka tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan secara online.

Survei juga menemukan bahwa remaja yang membuat postingan emosional berisiko menjadi sasaran predator online. Orang yang menargetkan remaja di dunia maya akan mencari postingan yang rentan dan berupaya menjalin hubungan dengan mereka. Mereka menggunakan informasi yang dibagikan sebagai cara untuk membangun kepercayaan dan kemudian mencari cara untuk mengeksploitasi hubungan tersebut. Setelah terjalin koneksi, obrolan seringkali dipindahkan ke pesan pribadi di mana predator mencoba mengumpulkan informasi pribadi atau bahkan meminta foto.

Cara Menanggapi Sadfishing Sebagai Orang Tua

Sebagai orang tua, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil ketika anak remaja terlibat dalam perilaku sadfishing:

  • Bersikap Netral
    Mendekati anak dengan sikap netral dan tidak menghakimi ketika mereka melakukan sadfishing. Pahami bahwa orang seringkali berbagi emosi di media sosial saat mengalami stres, dan reaksi negatif dari orang lain dapat memperburuk emosi tersebut.
  • Berikan Perhatian Positif
    Banyak anak yang merasa sedih karena kebutuhan akan perhatian. Orang tua dapat memberikan dukungan positif dengan menghabiskan waktu bersama anak dan memberikan pujian ketika mereka meraih prestasi serta bimbingan ketika mengalami kesulitan.
  • Konsisten
    Terapkan konsistensi dalam mendiskusikan perilaku ini dengan anak. Aturan terkait penggunaan media sosial sebaiknya jelas dan diterapkan secara konsisten.
  • Ajarkan Keterampilan Mengelola Emosi
    Bantu anak mengembangkan keterampilan untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat. Dukung mereka untuk mencari bantuan jika mereka merasa kesulitan.
  • Libatkan Profesional Jika Diperlukan
    Jika anak tampak kesulitan atau perilaku sadfishing meningkat, pertimbangkan untuk melibatkan profesional kesehatan mental.

Dengan pemahaman mendalam tentang fenomena sadfishing, orang tua dapat memainkan peran penting dalam membantu anak-anak mereka mengelola emosi secara sehat dan mengembangkan hubungan yang positif dengan media sosial.

© 2023 Bijakbersosmed.id. All Rights Reserved.